BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan aktifitas merenungkan gagasan yang diwujudkan
dengan lambang-lambang fonem. Menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan tidak
semudah dalam bentuk lisan. Terkadang, ketika gagasan telah terhimpun dikepala,
kemudian hendak dituangkan dalam bentuk tulisan banyak sekali hambatan yang
muncul, misalnya tidak dapat mengembangkan gagasan dan sebagainya.
Maka menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang
dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai
sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari aktivitas menulis
semakin banyak ditekuni. Saat ini kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan
mudah, mulai dari koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga
internet yang secara cuma-cuma menyajikan informasi dan ilmu. Perkembangan
dunia tulis menulis semakin pesat, yang diindikasikan dengan maraknya karya
tulis yang semakin beragam. Secara garis besar pada hakikatnya karya tulis
terbagi menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan non-fiksi. Fiksi adalah karya tulis
berupa cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan (khayalan), contohnya novel.
Sedangkan non fiksi adalah karya tulis yang berdasarkan fakta dan kenyataan.
Satu di antara jenis tulisan non-fiksi yang banyak ditemukan adalah karya tulis
ilmiah populer
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
suatu tulisan bisa disebut karya tulis ilmiah?
2.
Bagaimana
teknik penulisan karya tulis ilmiah/
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN KARYA TULIS ILMIAH
Menurut Dwiloka (2005: 2) mengemukakan bahwa karya tulis ilmiah
adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan
pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain sebelumnya.[1]
Senada dengan Dwiloka, Pateda (dalam Nasucha, dkk. 2009: 53)
memahami karya ilmiah sebagai hasil karya pemikiran pada suatu disiplin ilmu
tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar,
bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jadi karya tulis
ilmiah ditulis bukan sekedar untuk mempertanggungjawabkan penggunaan seumber
daya penelitian (uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk
mempertanggungjawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan
materi. Hal ini terjadi karena hasil dari suatu karya ilmiah akan dibaca dan
dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas sebagai sarana
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.[2]
B.
Karaktristik Karya Tulis Ilmiah
Berdasarkan kejian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat
diungkapkan beberapa karakteristik karya ilmiah sebagaimana dinyatakan oleh
Weisman (1961: 22-61), Brotowidjojo (1993: 58-63) adalah:[3]
1.
Karangan
ilmiah menyajikan fakta, yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah dengan mengikuti metodologi panulisan yang benar.
2.
Didalam karangan ilmiah disajikan definisi.
Metode penyajian definisi sebagai karakteristik karangan ilmiah meliputi metode
analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi dan lain-lain.
3.
Karangan
imiah mengutarakan permasalahan dengan cara abstrak, jelas, lengkap, objektif,
bernalar, dan konseptual.
4.
Karangan
ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis, soesifik dan
faktual.
5.
Dalam
karangan ilmiah disajikan penyelesaian masalah yang dilakukan dengan cara
deduksi, induksi atau berproses.
Kelima karakteristik karya tulis ilmiah dapat dijadikan rujukan
bagi para penulis dalam mengungkapkan argumen melalui suatu karya tulis
ilmiah., sehingga karyanya bisa difahami dan bermakna ketika dibaca.
C.
KOMPONEN-KOMPONEN PENULISAN KARYA ILMIAH
Sebagai karya yang mempunyai kekhasan sifat ilmiah, penulisan karya
ilniah harus memperhatikan beberapa komponen dalam penyajiannya. Menurut
Mujianto (2005: 2) komponen penulisan karya ilmiah meliputi:
1.
PENEMUAN MASALAH
Merupakan langkah awal merealisasikan gagasan dalam penulisan karya
ilmiah. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi secara tepat dam akurat ide
yang menjadi prioritas dalam penulisan. Permasalah yang perlu diajukan dalam
identifikasi masalah meliputi:
a.
Apa
yang diketahui tantang sesuatu?
b.
Keunikan
apa yang menarik untuk diteliti?
Pertanyaan diatas akan memandu kita kepada substansi permasalahan,
bukan sekedar pada kumpulan gagasan atau ide tetapi pada konsep nyata. Dan
perlu diperhatiikan bahwa permasalahan muncul karena terdapat kesenjangan
antara sesuatu yang seharusnya ada (idealitas) dengan sesuatu yang terjadi dalam
realitas (das sein dan das sollen).
2.
STUDI PUSTAKA
Setelah permasalahan dengan segala kriterianya selesai dibahas,
langkah selanjutnya adalah studi pustaka. Menurut Mujianto (2005: 3) studi
pustaka bertumpu pada:
a.
Acuan Paradigma
Informasi yang
disusun berdasarkan berbagai proposisi teoritik dan uraian konseptual. Acuan
paradigma ini secara implementatif disusun menjadi acuan teori yang memberikan
dukungan terhadap topik yang diangkat dalam penulisan.acuan ini bersifat
teoritis dan menjadi filosofis dalam penulisan.
b.
Acuan Informasi
Merupakan
informasi yang diutamakan terhadap berbagai hasil penelitian serupa yang pernah
dilakukan sebelumnya. Informasi ini bertujuan untuk menghindari duplikasi dan
replikasi, sehingga penulisan memiliki nilai tambah terhadap nilai keilmuan
yang ada.
c.
Acuan Metodologi
Berfungsi untuk
menentukan metode yang tepat untuk mengungkapkan sebuah topik
3.
Metodologi
Metodologi penulisan pada karya ilmiah ditelaah pada:
a.
Pendekatan
Merupakan
pendekatan pemahaman terhadap gejala melalui metodologi ilmiah yang menggunakan
proses logika. Seperti deduktif dan induktif.
b.
Metode
Penggunaan
metode dalam metodologi penulisan tergantung pada jenis karya ilmiah yang akan
ditulis. Misalnya, jika mengangkat penomena sastra, maka dapat menggunakan metode
geografis, dan dialetik. Jika mengankat penomena pengajaran, maka dapat
menggunakan metode deskriptif, eksperimen pengembangan, dan lain-lain
c.
Data
Merupakan
substansi pariabel yang berhasil diperoleh dalam suatu proses penulisan melalui
teknik pengumpulan tertentu. Berdasarkan sifatnya, data berupa data lunak dan
data keras, data bisa berupa angka-angka, data variabel, dan data non verbal.
4.
Penggunaan Bahasa
Penggunaan bahasa dalam penulisan karya ilmiah dapat diperhatikan
atas dasar:
a.
Ragam
Ragam bahasa
ilmiah memiliki ciri-ciri lugas, jelas, formal, objektif, konsisten, dan
berangkat dari gagasan. Dalam kaitanya bahasa juga perlu memperhatikan diksi,
penyusunan kalimat efektif, dan paragraf yang kohesif dan koheren.
b.
Retorika
Adalah
penggunaan kata-kata yang netral, lugas, tidak emosional, dan objektif
c.
Fungsi
Bahasa ditinjau
dari kajian memiliki fungsi:
1)
Identitas
merupakan pengungkap makna
2)
Interpersonal
adalah pembentuk hubungan sosial
3)
Tekstual
berperan membentuk teks.[4]
D.
TEKNIK/ SISTEMATIKA PENULISAN
Penggunaan bahasa tertata menjadi karya berdasarkan teknik
penulisan. Hal yang dikaji dalam teknik penulisan karya tulis ilmiah meliputi:
1.
Sistematika
Sistematika
penulisan merupakan upaya pengorganisasian materi tulisan yang dimaksudkan
untuk memaparkan gagasan secara komprehensif dan sistematis. Pengorganisasian
materi itu juga didukung oleh format penulisan
2.
Format
Format
penulisan merupakan upaya penampilan tek agar memenuhi standar genre yang
dikehendaki. Format memberikan kesan penampilan yang sugestif dan meminimalkan
beban kognitif tetapi tetap memenuhi kesan visual yang artistik.
3.
Ejaan
Merupakan tata
cara penulisan yang mengimplementasikan sistem pengelolaan bahasa untuk menjadi
bahasa yang baku.
E.
TEKNIK-TEKNIK DALAM PENULISAN
1.
TEKNIK PENGUTIPAN
Karya ilmiah wajib menggunakan catatan kaki yang diambil dari
kutipan. Artinya, penulisan karya ilmiah harus mengutip teori yang telah ada
sebagai pisau analisis untuk membentu menyelesaikan masalah. Secara umum,
terdapat dua macam kutipan, yakni kutipan langsung dan tidak langsung.
a.
Kutipan
Tidak Langsung
Adalah
kutipan dengan mengambil pendapat/ urain dari buku atau sumber lain yang
penyaiannya dengan bahasa sendiri.
b.
Kutipan
Langsung
Yaitu
kutipan dari buku atau kutipan yang harus sama dengan aslinya, baik dari
susunan kata-katanya maupun tanda bacanya.
Dari segi cara pencantuman sumber atau kutipan, terdapat tiga jenis
teknik penulisan kutipan yaitu, footnote, in note, dan end note. Footnote
adalah catatan kaki. Model pengutipan ini paling lengkap dibandingkan dengan
model pengutipan lain, karena mencakup semuan unsur sumber yang dikutip.
Penggunaan catatan kaki ini menyesuaikan gaya selingkungan
masing-masing institusi. Seperti contoh, di UIN tradisi penulisan karya ilmiah
menggunakan gaya selingkungan catatan kaki dengan footnote. Akan tetapi,
diperguruan tinggi lain banyak menggunakan in note atau end note.
Dengan demikian, antara footnote, in note dan end note hanya sebatas gaya
selingkungan masing-masing institusi.[5]
a.
Footnote
Secara harfiah,
footnote berarti catatan kaki. Model pengutipan ini paling lengkap dan
paling rigid dibandingkan dengan model pengutipan yang lain. Karena mencakup
semua unsur sumber yang dikutip. Lihat contoh berikut ini.
b.
In Note
|
c.
End Note
End Note secara harfiah berarti catatan akhir. Disebut catatan akhir karena
pengutipan diletakan pada bagian akhir setiap bab. Poin-poin kutipan sama
persis seperti dalam footnote, hanya saja, letaknya di akhir setiap bab.[6]
2.
TEKNIK PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Semua bentuk karya ilmiah wajib mencantumkan daftar pustaka.
Penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah, harus menggunakan aturan baku.
Hingga saat ini terdapat dua aturan penulisan daftar pustaka, yakni MLA (Modern
Leanguage Association) dan APA (American Psycological Association).
Secara esensial keduanya tidak terdapat perbedaan yang krusial, kecuali pada
cara penulisan saja. Di Indonesia, aturan penulisan daftar pustaka yang lazim
digunakan adalah sistem APA. Berikut contoh penulisan daftar pistaka dengan
sistem APA.
|
F.
Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Jenis-jenis karya tulis ilmiah yang paling banyak dikenal adalah:
1.
Artikel
(Ilmiah Populer)
2.
Makalah
(Keretas Tugan dan Kajian)
3.
Laporan
Penelitian dan Buku.
Laporan ini terdiri atas:
a.
Laporan
penelitian, baik penelitian lapangan maupun kajian pustka
b.
Laporan
kajian buku atau bagian buku
c.
Laporan
penyelesaian studi yang terdiri atas makalah, skripsi, tesis, dan sidertasi
BAB III
KESIMPULAN
Suatu
tulisan dikatakan sebagai karya tulis ilmiah jika memenuhi karakteristik:
1.
Karangan
ilmiah menyajikan fakta, yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti metodologi panulisan yang benar.
2.
Didalam karangan ilmiah disajikan definisi.
Metode penyajian definisi sebagai karakteristik karangan ilmiah meliputi metode
analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi dan lain-lain.
3.
Karangan
imiah mengutarakan permasalahan dengan cara abstrak, jelas, lengkap, objektif,
bernalar, dan konseptual.
4.
Karangan
ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis, soesifik dan
faktual.
5.
Dalam
karangan ilmiah disajikan penyelesaian masalah yang dilakukan dengan cara
deduksi, induksi atau berproses.
Penggunaan bahasa tertata menjadi karya berdasarkan teknik
penulisan. Hal yang dikaji dalam teknik penulisan karya tulis ilmiah meliputi:
1.
Sistematika
Sistematika
penulisan merupakan upaya pengorganisasian materi tulisan yang dimaksudkan
untuk memaparkan gagasan secara komprehensif dan sistematis. Pengorganisasian
materi itu juga didukung oleh format penulisan
2.
Format
Format
penulisan merupakan upaya penampilan tek agar memenuhi standar genre yang
dikehendaki. Format memberikan kesan penampilan yang sugestif dan meminimalkan
beban kognitif tetapi tetap memenuhi kesan visual yang artistik.
3.
Ejaan
Merupakan tata
cara penulisan yang mengimplementasikan sistem pengelolaan bahasa untuk menjadi
bahasa yang baku.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmana
Suherli, 2010, Merancang Karya Tulis Ilmiah,(Bandung: PT Remaja Rosda
Karya)
Srinugraheni
Aninditya dan Suyadi, 2011, Mahir Menulis Karya Ilmiah Bahasa Indonesia,
(Jogjakarta: Metamorposa Press)
[1]Anindiya
Srinugraheni dan Suyadi, 2011, Mahir Menulis Karya Ilmiah Bahasa Indonesia,(Jogjakarta:
Metemorfosa Press), hlm.62
[3] Suherli
Kusmana, 2010, Merancang Karya Tulis Ilmiah,(bandung: Rosda Karya),
hlm.19-20
[4] Anindiya
Srinugraheni dan Suyadi, 2011, Mahir Menulis Karya Ilmiah Bahasa
Indonesia...hlm.64-66
[5] Ibid..hlm.69
[6] Ibid, hlm.70-71
pedoman lomba karya tulis dikti http://adf.ly/1aqjNt
BalasHapus